Ad 468 X 60

3/05/2011

Tagged Under: ,

Misteri Keberadaan Monster Salju Yeti

Share
Sketch Of Yeti

Yeti Himalya Kalau berbicara tentang gunung Himalaya, berarti tidak lepas dari sosok yang cukup misterius bernama Yeti.
Walaupun banyak yang meragukan kebenaran tentang sosok Yeti tersebut, tetapi penduduk desa Himalaya dan para pemburu di sekitar pegunungan tersebut percaya bahwa Yeti adalah salah satu makhluk penghuni gunung Himalaya.

Yeti sendiri diyakini mempunyai sosok seperti seekor primata besar yang menyerupai manusia besar dan berbulu.
The Yeti
The Yeti
Yeti sendiri dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai manusia salju yang menakutkan.
Nama Yeti dan Meh-Teh umumnya digunakan secara luas oleh masyarakat di wilayah tersebut, dan dianggap sebagai kisah sejarah dan mitos yang masih misterius.
Orang-orang Nepal juga menyebutnya “Bonmanche” yang berarti “manusia liar” atau “Kanchanjunga rachyyas” yang berarti “Iblis Kanchanjunga”.
Laporan tentang keberadaan Yeti sendiri muncul ketika tahun 1832.
Seorang perwakilan Negara Inggris yang sedang berada di Nepal, mengaku pernah bertemu dengan makhluk dengan ciri-ciri fisik berbulu hitam tidak berekor dan berjalan dengan tegak layaknya seorang manusia.
Yeti Meh-Teh Yeti FootPrintsMeh
Yeti Meh-Teh Yeti FootPrintsMeh
Berselang 119 tahun kemudian, muncul lagi laporan tentang penampakan Yeti. Seorang pendaki gunung yang berasal dari Inggris bernama Eric Shipton, berhasil mendapatkan foto-foto tentang jejak kaki yang diyakini sebagai Yeti.


Sketch Of Yeti
Jejak kaki itu memiliki panjang 13 inch dan lebar 8 inch. Sejak penemuan foto-foto tersebut, Yeti menjadi pembicaraan yang terkenal di dunia.
Penduduk sekitar Himalaya menyebukan bahwa kalau Yeti ini sangat pandai dan lincah dalam menyembunyikan diri.
Menurut penduduk sekitar, Yeti bukanlah manusia dan tidak tinggal di tempat bersalju.
Yeti diyakini tinggal hutan Himalaya yang tinggi dan tidak terjamah sama sekali oleh manusia.
Sherpa, penduduk asli di Nepal menduga bahwa alasan mahluk ini melintasi ladang bersalju adalah mencari lumut yang mengandung garam yang tumbuh di batu moraine.
Ilmuan Inggris, Ivan Sanderson mengatakan bahwa mahluk itu bukan mencari lumut melainkan lumut kerak, yang kaya dalam gizi.
Akhir tahun 2007 lalu, sekelompok penjelajah, mengatakan telah menemukan bukti baru mengenai keberadaan mahluk Yeti di Himalaya Nepal, sehingga timbul kehebohan baru di antara mereka yang percaya bahwa mahluk salju itu benar-benar ada.
Jejak Kaki Yeti - US Presenter Josh Gates
Jejak Kaki Yeti - US Presenter Josh Gates
Para penjelajah dari serial “Destination Truth”, mengatakan mereka menemukan tapak-tapak kaki Yeti ketika mencoba mengungkap misteri itu untuk film dokumenter televisi.
“Kami membawa tapak-tapak kaki ini ke Amerika Serikat untuk dianalisa lebih lanjut,” kata Josh Gates, pembawa acara serial tersebut kepada Deutsche Presse-Agentur di Kathmandu.
Salah satu tapak yang diperlihatkan Gates terdiri dari satu kaki utuh yang besarnya hampir dua kali ukuran tapak kaki manusia.
Para penjelajah itu mengatakan mahluk tersebut tingginya bisa sampai 2,4 meter.
Menurut Gates, tapak kaki itu ditemukan di suatu daerah terpencil yang tidak ditinggali manusia yang jaraknya tiga hari berjalan kaki dari Lukla,
Daerah yang jauhnya sekitar 250 kilometer arah barat laut dari ibu kota Nepal, Kathmandu.
Banyak orang Nepal Himalaya dan Tibet percaya bahwa makhluk itu ada, meskipun bukti pastinya masih belum terungkap.
Yeti FootPrints
Yeti FootPrints
Penemuan terbaru tentang Yeti juga terjadi pada tahun 2009 di pegunungan Tatra, Polandia.
Saat itu seorang pria lokal yang bernama Piotr Kowalski sedang merekam seekor kambing yang ia lihat dibalik tebing.
Ketika ia sedang merekam, tiba-tiba ia dikejutkan seekor makhluk yang muncul dari balik bebatuan.
Rekaman Kowalski telah diserahkan kepada Nautilus Foundation yang biasa meneliti fenomena aneh.
Menurut presiden lembaga tersebut, Robert Bernatowicz, film ini jelas menunjukkan satu makhluk yang lebih besar dibanding manusia pada umumnya.
Namun karena kameranya bergetar, maka sangat sulit menentukan apa yang telah terekam kamera tersebut.
Jadi lembaga itu memutuskan untuk meneliti langsung ke pegunungan Tatra untuk mencari jejak-jejak yang tertinggal.

sumber Metrotainment.net

0 komentar:

Posting Komentar